Organic Village

Organic Village

Sabtu, 12 Maret 2011

SAYURAN ORGANIK YANG MENYEHATKAN


Banyaknya penyakit yang menyerang manusia diasumsikan karena makanan yang kita konsumsi penuh dengan residu zat kimia. Zat-zat kimia dalam makanan secara perlahan menumpuk di dalam tubuh kita dan akhirnya menyebabkan aneka macam penyakit.
Tapi kini,  manusia semakin sadar. Mereka mencoba untuk kembali ke alam, termasuk mengkonsumsi makanan alami. Salah satu upayanya adalah konsumsi sayuran organik.
Walaupun tren untuk mengonsumsi bahan-bahan organik hanya baru dilakukan oleh sebagian masyarakat kita, namun kecenderungan tersebut semakin meningkat. Di kota-kota besar, banyak supermarket yang menjual bahan makanan organik laris oleh pembeli.
Harga bahan pangan organik, termasuk sayuran organik memang relatif lebih mahal. Harganya hampir tiga kali lipat dibanding bahan pangan non organik. Namun, harga tersebut sesuai dengan manfaat yang didapatkan.

Pengertian Sayuran Organik
Sayuran organik adalah sayuran yang dibudidayakan secara alami tanpa ada bantuan bahan kimia. Karena itu sayuran organik bebas dari berbagai zat kimia
Bebas dari zat kimia berarti dari dibukanya lahan, pemberian pupuk, pemillihan bibit, proses tanam, pemeliharaan dan pembasmian hama sampai pengemasan pascapanen tidak menggunakan zat kimia.
Pupuk yang diberikan untuk sayuran berasal dari pupuk organik, seperti kompos atau pupuk kandang, bukan pupuk kimia. Pembasmian hama juga tidak menggunakan pestisida dari bahan kimia. Tidak ada suntik hormon agar cepat tumbuh, juga tidak ada pengawet ketika sayur dikemas untuk dijual. Semuanya alami.
Karena sayuran organik dibudidayakan secara alami, maka sayuran tersebut mengandung berbagai keunggulan dibandingkan sayuran non organik. Keunggulan tersebut terutama adalah aman dari residu bahan kimia sehingga sangat menunjang kesehatan kita.
Berbagai keunggulan sayuran organik antara lain sebagai berikut.




Sayuran Organik Lebih Aman untuk Dikonsumsi
Sayuran non organik yang kita makan sehari-hari merupakan sayuran yang dibudidayakan dengan bantuan zat kimia. Zat kimia yang paling banyak menempel pada sayur non organik terutama adalah dari penggunaan pestisida.
Pengaruh zat kimia pada makanan yang kita konsumsi akan berakumulasi dalam tubuh dan pada akhirnya menyebabkan banyak penyakit, seperti kanker. Tentu akan lebih baik mencegahnya dengan beralih mengonsumsi bahan makanan organik, termasuk sayuran organik.
Namun, sayuran organik tidak otomatis sehat 100%. Ia masih rawan terhadap bibit penyakit, terutama yang berasal dari virus dan bakteri. Sayuran organik biasanya dicuci hanya dengan air, tanpa bahan kimia. Dengan begitu jika ada bakteri yang menempel tidak bisa mati. Oleh karenanya, sayuran organik harus dimasak sampai matang.

Sayuran Organik Lebih Kaya Nutrisi
Menurut beberapa penelitian, sayuran organik mengandung nutrisi yang lebih tinggi daripada sayuran nonorganik. Chris Aleson dari The Organics Retailers and Growers Association of Australia mengatakan bahwa sayuran organik mengandung magnesium, sodium, kalsium, potasium, dan zat besi sepuluh persen lebih tinggi dibandingkan sayur bukan organik.
Pada penelitian lain menyebutkan bahwa vitamin-vitamin yang terkandung dalam sayuran non organik menurun sekitar 80% karena pengaruh zat kimia yang digunakan, seperti untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Sayur organik tidak menggunakan itu, sehingga kandungan vitaminnya tetap maksimal.
Para petani mengungkapkan bahwa sayuran organik jusru lebih awet dibandingkan dengan sayuran non organik. Nutrisi yang lebih tinggi juga disebutkan karena tanah yang digunakan lebih subur. Cacing-cacing pengurai tanah jumlahnya meningkat. Tanah menjadi lebih kaya akan nitrogen. Tanah yang tidak terkena zat kimia menunjang meningkatnya mikroba-mikroba penghasil enzim vitamin untuk tanaman.
Nah, penting sekali untuk kita semua mulai beralih mengonsumsi bahan makanan organik, termasuk sayuran organik. Back to nature demi kesehatan keluarga kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar